BULAN MEMILIKI CAHAYA SENDIRI
(BUKAN PANTULAN DARI SINAR MATAHARI)
Dalilnya adalah
Pertama
Allah berfirman:
يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
﴿٦﴾
فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ ﴿٧﴾
وَخَسَفَ الْقَمَرُ ﴿٨﴾
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ﴿٩﴾
Artinya:
Ia bertanya:
"Bilakah hari kiamat itu?" (6)
Maka apabila mata
terbelalak (ketakutan), (7)
dan apabila bulan
telah hilang cahayanya, (8)
dan matahari dan
bulan dikumpulkan, (9)
(al-Qiyamah: 6-9)
Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan akan kejadian hari
kiamat yaitu dihilangkannya cahaya bulan, kemudian dikumpulkannya bulan dan
matahari, disini menunjukkan kalau bulan memiliki cahaya sendiri bukan pantulan
dari sinar matahari
Kedua
Hadits nabi shallallau 'alaihi wasalam
Dari Abu Dzar bahwa
pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi(ketika
matahari terbenam)?”
Mereka (para sahabat) berkata,
“Alloh dan Rasul-Nya lebih
mengetahui?”
Beliau shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,
“Sesungguhnya matahari ini (ketika terbenam) berjalan
sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud (kepada
Allah). Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan (oleh Allah) kepadanya:
‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan
terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat
peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu
sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau
datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian
berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga
sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya:
‘Bangunlah, terbitlah dari arah barat’, maka dia pun terbit dari barat.Tahukah
kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari 4802,3199,7424,7433, Muslim 159,
Ath-Thayyalisi dalam Musnadnya 460, Ahmad dalam Musnadnya 5/145,152,165,177,
Abu Dawud 4002, Tirmidzi 3227, Nasa’i dalam Sunan Kubra 11430, Al-Baghawi dalam
Syarh Sunnah 4292, 4293, dan lain sebagainya)
Itulah penjelasan nabi shallallahu ‘alaihi wasalam pergi kemana
matahari ketika terbenam, ternyata matahari tidak pergi ke daerah lain
melainkan matahari pergi menuju kebawah ‘arsy
sujud kepada Allah untuk menerima perintah terbit dihari berikutnya.
Berita rasulullah ini dapat dibuktikan kebenarannya dengan 2
cara
Pertama
Terbangkan roket berkamera ketika malam hari, terbang secara
vertikal setinggi apapun kemampuan roket itu terbang, lihatlah apakah kamera
roket dapat melihat ada matahari disana? Saya yakin tidak akan terlihat
matahari. Begitu cara membuktikan kebenaran berita rasulullah diatas, bukan
dengan cara menelepon warga amerika malam2 dengan menanyakan ada matahari gak
disana?. BUKAN DEMIKIAN CARANYA!!!
Kedua
Memperhatikan fenomena kiamat, kiamat terjadi ketika
matahari terbit dari arah barat, yang jadi pertanyaan adalah “apakah terbitnya
matahari dari arah barat dialami oleh semua wilayah atau ada wilayah2 tertentu
yg tidak mengalaminya?” Jelas ini dialami oleh semua wilayah dimuka bumi,
pertanyaan berikutnya adalah “apakah pada waktu itu matahari berhenti disuatu wilayah
kemudian balik lagi?” Jelas ini salah, sebab tidak ada berita seperti itu, pada
hari itu semua wilayah di muka bumi mengalami matahari terbenam, kemudian
keesokan harinya semua wilayah dimuka bumi mengalami matahari terbit dari arah
barat. Fenomena ini terasa anehbukan?, tapi inilah yg diberitakan nabi dalam
hadits diatas, bahwa matahari terbenam bukan pergi kewilayah lain tapi pergi ke
bawah ‘arsy bersujud kepada Allah untuk menerima perintah terbit selanjutnya
Hadits ini menunjukkan kalo bulan bersinar bukan hasil
pantulan dari sinar matahari, bagaimana matahari bisa memberikan sinar kepada
bulan sedangkan mataharinya sendiri berada dibawah ‘arsy
Perhatikan video diatas
Video ini juga membuktikan kalau bulan memiliki cahayanya
sendiri
Wallahu a’lam
0 komentar: